Jumat, 14 April 2017

Revormasi di Jenewa oleh Johanes Calvin



11.      Pendahuluan
Kita telah memahami bahwa reformasi di Swiss adalah salah satu gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Johanes Calvin, yang dilatar belakangi oleh berbagai hal.Yang salah satunya adalah menentang Gereja Katolik Roma dan juga dipicu oleh Humanisme yang ingin menggali kepercayaan pada gereja kuno. Zaman ini bisa disebut zaman jaya karena manusia hidup sesuai dengan  Allah. Oleh karena itu, dipelajari bahasa dan literatur kuno termasuk Alkitab dan tulisan para Teolog gereja untuk melihat kehidupan gereja yang asli yang hidup sesuai dengan kebenaran iman. Calvin ingin memurnikan kehidupan Gereja Katolik Roma sesuai dengan kebenaran injil  yang tidak terlepas dari gagasan Luther dan keinginan Calvin sendiri untuk memperbaharui gereja yang merupakan sebuah panggilan dalam dirinya.
Oleh karen itu, untuk lebih jelasnya mengenai reformasi yang dilakukan Calvin ini, alasan mengapa ia melakukan reformasi?, bagaimana usaha-usaha Calvin melakukan reformasi tersebut?, apakah ajaran-ajaran Calvin tersebut?, dan juga bagaimana perkembangan gereja Calvinis tersebut maka berikut ini penyaji akan memaparkan hal tersebut sehingga pembaca dapat memahami bagaimana reformasi Johanes Calvin tersebut.
                               
22.      Isi

2.1 Siapakah Johanes Calvin ?
            Johanes Calvin adalah teolog sistematis terbesar dari gerakan Reformasi.Ajaran-ajarannya ialah dasar gereja-gereja “Reformed” atau Calvinis yang kini masih kuat dibanyak bagian dunia. Johanes Calvin sendiri lahir pada 10 juli  1509 di Noyon, Prancis Utara. [1]
            Yohanes Calvin(1509-1564) adalah seorang  sarjana hukum perancis yang berminat pada ilmu teologi. Sebab ia menjadi seorang pengikut Luther, ia diusir dari tanah airnya dan menjadi pendeta kota Jenewa (Swis). [2]
            Yohanes Calvin adalah seorang pemimpin gerakan reformasi gereja di Swis.Ia merupakan generasi yang kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin gerakan reformasi gereja abad ke-16, namun peranannya sangat besar dalam gereja-gereja reformatories. Ayahnya bernama Gerard Cauvin dan ibunya bernama Jeanne Lefranc. Pada umur 12 tahun Calvin telah menerima tonsu(pencukuran rambut dalam upacara inisiasi biarawan).pada tahun 1523 Calvin memasuki College de la Marche di Paris. Disini ia belajar retorika dan Latin. Setelah Calvin menyelesaikan pendidikannya ayahnya tiba-tiba tidak menginginkan anaknya itu menjadi imam.Ayahnya mau jika Calvin menjadi ahli hukum.Sehingga Calvin masuk ke universitas Orleans untuk belajar ilmu hukum. Setelah ia selesai belajar hukum, Calvin menjadi seorang ahli hukum. Dan studi hukumnya itu sangat mempengaruhi dalam usaha pembaharuan dan penataan gereja reformasi yang dipimpinnya.Calvin sangat menekankan ketertiban dan keteraturan dalam gereja.[3]

2.2 Kapankah Johanes Calvin di pengaruhi semangat Reformasi ?[4]
            Yohanes Calvin dipengaruhi semangat reformasi setelah ia selesai belajar hukum, maka pengaruh dari pada studi hukumnya itu sangat mempengaruhi pembaharuan dan penataan gereja reformasi yang dipimpinnya. Bulan april 1532, calvin menerbitkan bukunya yang pertama, yaitu komentar kitab De Clementia. Bukunya itu memperlihatkan Calvin sebagai seorang Humanisme.Dalam bukunya ini tidak ada tanda-tanda bahwa Calvin telah beralih ke pihak reformasi Perancis.Dapat diduga bahwa Calvin telah membaca tulisan-tulisan Luther, dan para reformator Swis lainnya.Bilamana Calvin menjadi pengikut gerakan reformasi tidak dapat ditentukan dengan tepat.Pertobatannya kemungkinan terjadi pada akhir tahun 1532 dan awal 1533.Hal ini didasarkan pada suratnya kepada Bucer, yang meminta agar Bucer di di Stausburg, supaya memberi perlindungan kepada orang reformatoris yang melarikan diri lantara dihambat di Perancis.
[5]Selain itu Johanes Calvin dipengaruhi oleh semangat reformasi pada saat ia melihat Teologi sebagai suatu scientia practica, sehingga dari awal hingga akhir ia menghubungkan secara integral perihal-perihal doktrinal dengan pertanyaan-pertanyaan hukum dan politis. Dia secara permanen di pengaruhi oleh kesepakatan Constantian kuno dan oleh konsiliarisme Katolik roma abad pertengahan, demikian juga oleh studi yang ketat atas sistem pemerintahan bangsa yahudi di dalam perjanjian lama dan hukum sipil Roma. Dia meyakini suatu gerakkan yang independen secara relatif, yang disokong dan diteguhkan oleh suatu pemerintahan sipil kristen. Dengan kata lain, Calvin menganut pandangan klasik “dua kekuasaan”, bahwa gereja dan negara sama-sama ditetapkan secara langsung oleh Allah tanpa terjadinya subordinasi (kekuatan politik), oleh satu terhadap yang lainnya. Dan tidak ada kendali dari pihak yang satu terhadap yang lainnya.Keduannya memiliki otoritas yang koordinat di bawah otoritas ultimat Allah, yang dinyatakan melalui firmannya yang tidak salah. Calvin berpegang pada pandangan yang lebih positif akan bimbingan hukum Allah bagi kehidupan kristen dan sistem politik daripada Martin Luther, negarawan reformasi yang lebih tua darinya.
           
2.3 mengapa Calvin melakukan Reformasi di Swiss (Jenewa)?pada hal ia berasal dari Perancis ?

            [6]Hal ini dilatarbelakangi dimana ketika Calvin mau pulang ke Basel atau Strasburg, dan dalam perjalanannya ia menginap semalam di Jenewa di Swis pada bulan juli 1536. Ketika pendeta Willem Farel mendengar bahwa Calvin berada di kota itu, ia dengan segera mencarinya sebab nama dan kecakapan sarjana perancis yang muda itu sudah terkenal di kota tersebut. Farel mendesak Calvin supaya tinggal di Janewa untuk membantu dia dalam pekerjaan reformasi, tetapi Calvin menolak permintaanya itu. Akan tetapi Farel terus mendesaknya supaya ia tinggal di Jenewa, tetapi Calvin tetap bersikap keras menolak permintaan Farel dan Farel berseru: dengan nama Allah yang Maha Kuasa, akan aku katakan kepadamu jikalau engkau tidak mau menyerahkan dirimu kepada pekerjaan Tuhan ini, Allah akan mengutuki engkau, karena engkau lebih mencari kehormatan dirimu sendiri daripada kemuliaan Krisrus! Di dalam perkataan Farel itu Calvin mendengar suara panggilan Allah lalu ia tinggal di Jenewa.
            [7]Calvin  melakukan reformasi di Swis (Jenewa), karena ia diundang mereformasikan di Jenewa. Jenewa adalah suatu kota yang  bebas. Sebenarnya lebih tepat mengatakan bahwa Jenewa adalah kota yang membebaskan diri, karena menolak kuasa uskup dan pembesar daerah atas kota. Setelah Jenewa membebaskan diri dari uskupnya, pemerintahkota mulai mereformasikan gereja. Misa katolik di tiadakandan di gantikan dengan ibadah sederhana untuk pelayanan firman Tuhan.Pendidikan dan pemeliharaan orang miskin dan sakit diambil oleh pemerintah.Dicari orang-orang yang cocok menggembalakan gereja, dan dengan demikian Calvin menjadi pelayan gereja Jenewa, pertama-tama sebagai orang yang di tugaskan untuk menjelaskan Alkitab, juga sebagai pendeta.

2.4 bagaimana usaha-usaha calvin melakukan reformasi dijenewa ?
            Usaha-usaha Calvin melakukan reformasi dimulai sejak tahun 1541 sampai akhir hidupnya.Calvin  terus berusaha melakukan reformasi di Jenewa dan ia pun sampai akhir hidupnya tetap tinggal di Jenewa. Di situ ia melanjutkan usaha-usahanya untuk mengatur kehidupan jemaat antara lain:
a)      Ia menyusun tata gereja yang baru
b)      Ia berjuang terus menentang segala sesuatu yang tidak sopan dalam jemaat, supaya Allah dihormati dalam seluruh kehidupan kota.
c)      Pada tahun 1541 Calvin menyusun karangannnya: undang-undang Gerejawi. Asasnya sama seperti dalam hal tata kebaktian.
d)     Memberlakukan kembali jabatan-jabatan penatua dan diaken (syamas).
e)      Memberlakukan kembali pelaksanaan disiplin di Jenewa sama seperti sebelum tahun 1538, juga sesudah tahun 1541. Bagi Calvin melaksanakan hukum disiplin itu berarti mempertahankan kemuliaan Allah[8].

2.5 apakah ajaran Calvin?

[9]Ajaran-ajaran termuat dalam bukunya yang berjudul “institution” atau pengajaran ajaran dan keyakinannya dalam Alkitab. Ada pun pokok-pokok ajaran dari Calvin sendiri ialah:
a)    Predestinasi atau penebusan yang tak terbatas (pembenaran)
Predestinasi adalah jumlah dan jati diridari orang-orang yang terpilih yakni mereka yang diselamatkan karena percaya kepada Yesus Kristus. Dalam predestinasi, Calvin menekankan keyakinan bahwa keselamatan diperoleh manusia hanya karena anugerah Allah (sola gratia) dan hanya karena iman(sola fide) seperti halnya yang ditekankan oleh Luther. Keyakinan danpengajaran ini bersumber dari Alkitab(sola sicriptura) sebagai satu-satunya sumber ajaran yang benar sekaligus memberi pengetahuan akan Allah yang berpusat didalam Yesus Kristus.
b)    Hukum Taurat
Sesuai dengan buah pemikiran Luther dalam hukum taurat yakni bertujuan untuk menyatakan kehendak Allah dan menyadarkan manusia akan dosanya, Calvin juga menekankan hal yang sama dan menambahkan bahwa taurat itu juga sebagai pedoman bagi manusia yang sudah diampuni dan dibenarkan demi mengatur kehidupannya yang baru agar sesuai kehendak Allah.
c). Disiplin (siasat) Gereja
Kedisplinan yang diberlakukan Calvin dalam sebuah gereja jika menyimpang dari ajaran kitab suci adalah memiliki 3 tingkatan yakni:
Ø  Memberi teguran oleh majelis jemaat
Ø  Memberi larangan perjamuan kudus
Ø  Mengucilkan dari dalam jemaat didepan semua jemaat lainya.
Akan tetapi, tujuan dari kedisplinan gereja ialahuntuk mendorong orang-orang yang berdosa itu bertobat dan menyesali dosanya, bahkan memelihara pengudusan diri dan kembali kejalan yang benar.
d). Ibadah dan Tata Ibadah
Ibadah menurut Calvin berfungsi untuk mengutarakan dan mengungkapkan iman dan kepercayaan gereja baik melalui doa, nyanyian dalam bentuk mazmur, khotbah yang bercorak pengajaran perjamuan sebagai kesatuan didalam Kristus.
e). Hubungan Gereja dan Negara
Dalam hubungan gereja dan negara, Calvin menegaskan bahwa harus adanya pemisahan. Artinya negara tidak boleh mencampuri urusan dalam  gereja termasuk organisasi, peribadahan, upacara dan penetapan jabatan gerejawi. Calvin menuntut kebebasan gereja dari negara untuk bisa mengatur kehidupan persekutuan, memajukan dan mengembangkan kehidupannya.Sedangkan negara harus menjalankan tugasnya dilapangannya sendiri yakni menjaga ketertiban dan keamanan didalam kehidupan manusia.Masing-masing menjalankan tugasnya sesuai yang ditugaskan.

[10]Selain ajarannya yang terdapat dalam bukunya yang berjudul “institution” ada juga ajarannya yang lainnya yakni:

a). Ajaran tentang pembenaran oleh iman
Calvin menyatakan bahwa baik pembenaran maupun kelahiran kembali merupakan hasil dari persatuan orang percaya dengan Kristus melalui iman.
b). Ajaran tentang sakramen-sakramen
Calvin menawarkan dua devenisi tentang sakramen, sebagai “simbol eksternal yaitu bahwa Tuhan memateraikan pada hati nurani kita janji-janjinya akan kehendak yang baik kepada kita demi menopang kelemahan iman kita.Dan sebagai “tanda yang kelihatan dari perkara yang suci atau bentuk yang dapat kelihatan dari anugerah yang tidak kelihatan.Jadi bagi Calvin, sakramen adalah akomodasi (bantuan) yang penuh anugerah bagi kelemahan kita.Allah, yang mengetahui kelemahan iman kita, menyesuaikan diri terhadap keterbatasan-keterbatasan kita.Sakramen dibedakan atas dua yakni:

v  Babtisan
Bagi Calvin babtisan tanda insiasi yang memungkinkan kita diterima ke dalam persekutuan masyarakat gereja .
v  Perjamuan kudus (ekaristi)
Menurut Calvin adalah tanda yang diberikan Kristus untuk menunjuk pada penyelamatan manusia, yang memateraikan keselamatan dalam diri orang percaya.Mengenai perjamuan kudus Calvin mengambil jalan tengah antara Luther dan Zwingli.Ia menolak bahwa kristus hadir secara jasmani dengan cara yang diajarkan Luther, yaitu kehadiran Kristus terikat pada roti dan anggur dan terlepas dari iman orang yang menerima perjamuan kudus. Jadi bagi Calvin perjamuan kudus itu bersifat rohani, tubuh Kristus ada disurga(roti dan anggur tidak langsung berubah menjadi tubuh dan darah Kristus).
v  Ajaran tentang Gereja
Bagi Calvin, tanda-tanda dari gereja yang benar adalah bahwa firman Allah itu harus dikhotbahkan dan sakramen-sakramen dilayankan secara benar. Devenisi yang minimal dari Calvin tentang gereja sekarang menerima makna yang baru.Gereja yang benar ditemukan ketika injil secara benar diberitakan dan sakramen-sakramen secara benar dilayankani; dan dianggap dimasukkan kedalam devenisi ini adalah suatu bentuk khusus dari lembaga dan administrasi gereja.Selain itu Calvin menekankan bahwa gereja merupakan persekutuan orang-orang yang telah di selamatkan berkat kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus dan diterima melalui iman.Gereja juga sebagai sarana yang diberikan Allah kepada orang-orang percaya yang untuk membina, memelihara iman dan mendengarkan firman.

2.6 bagaimana perkembangan gereja Calvinis ?[11]

Dibandingkan dengan Lutheran aliran Calvinis(reformed) mempunyai sejarah dan perkembangan yang jauh lebih rumit. Jemaat-jemaat protestan pengikut calvin pertama terbentuk di Swiss dan Perancis. Pada tahun 1559 telah berlangsung sidang sinode pertama Gereja Reformed Perancis.Di situ diterima pengakuan iman dan tata gereja yang dirancang Calvin, sehingga gereja protestan diperancis benar-benar bercorak Calvinis. Pada tahun-tahun berikutnya jemaat-jemaat reformed di Perancis ini dikenal dengan nama kaum Hugenot, mengalami penghambatan dari pemerintah yang Katolik. Puncaknya terjadi pada suatu peristiwa yang dikenal dengan nama Malam pesta St. Bartolomeus (23-24 agustus 1572), dimana sekitar 30.000 orang protestan terbunuh.
   Setelah Edik Nantes yang diterbitkan raja Henry  IV tahun 1598 , sempat ada masa toleransi; tetapi tak berapa lama, terutama sejak raja Louis XIV membatalkan Edik itu pada tahun1685, kembali lagi terjadi penghambatan, sampai diterbitkannya konstitusi 1795 (sebagai produk Revolusi Perancis 1789) yang menjamin kebebasan beragama.

   Perkembangan yang sangat pesat justru berlangsung di Belanda.Jemaat-jemaat protestan Calvinis terbentuk segera setelah Calvin membentuk jemaat di Jenewa. Selanjutnya menyusullah perang agama yang mengakibatkan terbaginya negeri itu menjadi dua: Belanda yang Reformed dan Belgia yang Katolik Roma. Pemisahan itu dituntaskan tahun 1579 oleh pangeran Willem Van Oranje-Nassau  yang Calvinis. Tetapi di Belanda juga terjadi pertikaian besar dilingkungan Calvinisme, yang mengakibatkan munculnya kelompok yang dianggap sesat, lalu dikucilkan (atau memisahkan diri) , yaitu pengikut Jacobus Arminius yang kemudian dikenal dengan nama Arminian.

   Selain di Swiss, Perancis, dan Belanda, jemaat-jemaat Calvinis juga hadir di Jerman, Italia, Cekoslovakia dan Hongaria.Selain itu Calvin menjallin hubungan dengan para reformator di negeri-negeri ini.Masih dikawasan Eropa, di luar daratan Eropa, Calvinismeyang ortodoks, jadi bukan menurut garis Arminianberkembang cukup pesat di Inggris Raya (Britain).Pusat Reformet di Inggris Raya adalah Skotland.yang pertama dikembangkan oleh John Knox, pengikut setia Calvin.
   Perkembangan lebih lanjut dari reformasi, khususnya ajaran Calvin , di Inggris dan negara-negara lain (termasuk Amerika dan Indonesia), dapat dicatat bahwa diantara sekian banyak cabang dari reformasi, aliran Calvinis inilah (termasuk didalamnya sub aliran yang menggunakan nama lain, misalnya Presbyterian, Reformed, dan lain-lain) yang paling luas perkembangannya.

2.7 Teologi Calvin

[12]Latar belakang teologi Calvin harus dicari dalam Humanisme kristen yang dianut di Perancis. Humannisme ini mempunyai banyak persamaan dengan Humanisme Erasmus yang telah di gariskan, misalnya dalam metode meneliti Alkitab dan Bapa-bapa gereja kuno.Berbeda dengan Erasmus tokoh Humanisme Perancis juga dipengaruhi oleh Luther, sehingga dapat dikatakan bercorak injili.Itu berarti pemahaman Luther mengenai dosa dan rahmat Allah mewarnai pemahaman mengenai Alkitab.
Itu juga berlaku untuk Calvin. Sejak tulisan-tulisan pertama jelas bahwa ia menerima ajaran Luther tentang pembenaran orang berdosa karena iman. Selain dari persamaan yang ada antara Luther dan Calvin terdapat juga perbedaan.Pendekatan Calvin mengenai Alkitab mencerminkan pendidikan Humanisme.Ia memakai metode tafsiran Humanis, bukan pendekatan teologis Luther. Selain itu,ajaran antara Kalvin dengan Luther  berbeda mengenai  pemahaman terhadap perjamuan kudus, dimana Kalvin  menolak bahwa Kristus hadir secara jasmani dengan perjamuan kudus dengan cara yang diajarkan Luther, yaitu bahwa kehadiran Kristus terikat pada roti dan anggur dan terlepas dari iman orang yang menerima perjamuan kudus tersebut. Karena bagi calvin, perjamuan kudus ialah tanda yang diberikan Kristus untuk pada penyelamatan manusia, yang memeteraikan keselamatan ini dalam diri orang percaya. Menurutnya, Kristus sungguh-sungguh hadir bukan dengan tubuhnya(karena tubuh-Nya ada di sorga) tetapi dalam Roh kudus.

Kesimpulan

Calvin adalah tokoh reformasi dijenewa, setelah menjadi ahli hukum, sehingga studi hukumnya tersebut sangat berpengaruh terhadap reformasi.Ia memulai karya sebagai reformator di Basel, namun di jenewalah lebih banyak ia berkarya. Ia sendiri melakukan reformasi di jenewa karena ia diundang oleh Farel supaya membantunya dalam melakukan tugas reformasi. Dan calvin ini  sendiri mempunyai ajaran seperti ajaran tentang sakramen, ajaran tentang gereja, ajaran tentang predestinasi, dan ajaran lainnya. Ajaran Calvin sendiri berkembang  sangat pesat diberbagai negara bahkan pun sampai di Indonesia.


Daftar Pustaka
Berkhof  H  dan Enklaar I.H  , Sejarah Gereja Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1995
De Jonge Christiaan, Gereja Mencari Jawaban ,Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003
Den End Th. Van ,Harta dalam Bejana , Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2007
Grath  Alister E. Mc,  sejarah pemikiran reformasi , Jakarata: PT BPK Gunung Mulia, 1997
Kelly Douglas, F munculnya kemerdekaan di dunia modern,  Surabaya :  Momentum, 2001
Lane Tony, Runtut Pijar,Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2001
Wellem F .D, Riwayat Hidup Singkat, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003







                                                                                                


[1] Tony Lane, Runtut Pijar (Jakarta : PT BPK Gunung Mulia2001), hlm 149
[2] Th. Van den End, Harta dalam Bejana (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 2007) hlm. 186
[3] F .D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 2003),hlm 50
[4] F. D. Wellem Ibid, hlm 50. Sejak kapan persisnya Yohanes Calvin mendukung atau memihak pada gerakan reformasi, tidak bisa dipastikan.Dikemudian hari Calvin melukiskan pertobatannya bersifat kataklismik, yakni berlangsung secara tiba-tiba, seperti rasul Paulud dan Luther.Tetapi pelukisan dan kesasian ini lebih dimaksud sebagai dorongan kepada para pendukungnya agar berserah diri sepenuhnya kepada Allah, karena itu tak perlu dipersoalkan secara ilmiah.
[5] Douglas F Kelly munculnya kemerdekaan di dunia modern ( Surabaya :  Momentum 2001), hlm191
[6]H . Berkhof dan I.H Enklaar , Sejarah Gereja (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 1995), hlm159
[7] Christiaan de Jonge, Gereja Mencari Jawaban (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 2003),hlm29
[8] Th. Van den End, OP. Cit, hal 190-191
[9]Jan Sihar Aritonga, Op.Cit, hlm 63-79
[10] Alister E. Mc Grath sejarah pemikiran reformasi (Jakarata: PT BPK Gunung Mulia 1997), hlm 111
[11] Jan Sihar Aritonga Ibid hlm 41-43
[12] Christian de Jonge Op.Cit, hlm 30-31

Tidak ada komentar:

GERAKAN ZAMAN BARU: AGAMA MASYARAKAT POST MODERN 1.       Pendahuluan Gerakan Zaman Baru adalah kebangkitan kembali secara modern,...